Apa Itu Otaku?

Istilah Otaku sebenarnya ditujukan buat penggemar berat yang mempelajari lebih dalam pop culture dan bidang minat lainnya.
wotakoi anime otaku

Otaku sebenarnya istilah untuk penggemar berat yang mempelajari lebih dalam budaya populer dan bidang minat lainnya. Mereka mencurahkan waktu dan sumber daya mereka untuk hal-hal dan kegiatan favorit mereka.

Kata “otaku” memiliki konotasi negatif di Jepang. Di Jepang, orang-orang benci dipanggil seperti itu karena publik berprasangka buruk terhadap mereka. Media dan outlet berita sering merilis laporan yang merendahkan tentang budaya otaku.

Otaku laki-laki stereotip yang kebanyakan digambarkan di media disebut kimoota atau “geek menjijikkan”. Mereka memiliki penampilan yang tidak sopan, perilaku yang tidak menyenangkan, dan kurangnya keterampilan sosial. Stereotip negatif lain untuk otaku adalah pertapa sosial yang disebut hikikomori.

Budaya populer Jepang juga menggambarkan otaku sebagai karakter utama yang relatable. Contoh karakter tersebut dalam fiksi Jepang adalah Keima Katsuragi dari The World God Only Knows, Kirino Kousaka dari Oreimo, Konata Izumi dari Lucky Star, Narumi Momose dari Wotakoi, Shinpachi Shimura dari Gintama, dan Youji Itami dari GATE.

Etimologi Otaku

Otaku secara kasar bisa diterjemahkan menjadi “geek” atau “nerd” dalam padanan bahasa Inggris. Mereka lebih merupakan penggemar daripada tipe nerd akademi klasik.

Kata yang berhubungan dengan otaku tetapi memiliki arti yang berbeda adalah otaku atau “rumah seseorang”. Perilaku stereotip mereka adalah bertindak seolah-olah mereka masih di rumah sambil mengabaikan lingkungan mereka. Itu dapat ditulis sebagai tetapi memiliki implikasi yang merendahkan. Ini disingkat sebagai wota.

Sejarah dan Perkembangan Istilah Otaku

Penggunaan pertama kata “otaku” terlihat pada tahun 1983. Itu berasal dari artikel oleh kolumnis Akio Nakamori. Menurut artikel tersebut, penggemar fiksi ilmiah dan anime meningkat karena budaya populer menjadi lebih mudah diakses.

Kebanyakan otaku saat itu adalah anak muda dan remaja. Deskripsi awal untuk otaku cukup menghina karena antusiasme mereka yang unik terhadap manga, anime, dan teknologi. Pemimpin redaksi Eiji Otsuka menghentikan rubrik itu karena konotasi negatif dan prasangka terhadap otaku. Pembaca mengajukan keluhan karena merasa diserang oleh artikel tersebut.

Di Jepang, sebuah insiden pada tahun 1988 merusak reputasi otaku di mata publik. 4 gadis hilang dan hanya jasad mereka yang ditemukan oleh polisi. “Otaku Pembunuh” misterius itu diidentifikasi sebagai mendiang Tsutomu Miyazaki. Dia adalah seorang pria yang terganggu mentalnya dengan keterampilan sosial yang buruk. Dia tidak pernah memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya kecuali kakeknya.

Hobi pertamanya semasa muda adalah menggambar manga. Setelah mencapai perguruan tinggi, ia memiliki hobi mengambil foto erotis wanita dan gadis muda. Titik kritis dalam hidupnya adalah kematian kakeknya, yang merupakan satu-satunya orang yang merawatnya.

Setelah kematian kakeknya, ia mulai menculik gadis-gadis, membunuh mereka, melanggar mayat mereka, dan mengklaim bagian tubuh dan pakaian mereka sebagai piala. Dia bahkan mengirimkan bagian tubuh korbannya kepada orang tua mereka. Berton-ton kaset anime, film slasher, potongan pakaian korbannya, film buatan sendiri, dan mayat korban keempatnya ditemukan di apartemennya setelah dia ditangkap.

Dia dianggap waras dan sangat menyadari tindakannya meskipun dia mengaku memiliki kepribadian ganda. Dia dieksekusi dengan cara digantung pada tahun 2008. Insiden itu berdampak negatif pada industri anime karena kepanikan moral yang ditimbulkannya.

Ketertarikan Miyazaki pada anime dan hentai membuat media Jepang mengutuk anime dan budaya otaku. Penggemar otaku dan anime sebenarnya telah memisahkan diri dari Miyazaki. Mereka berpendapat bahwa anime tidak secara langsung menyebabkan kekerasan dan perilaku predator seksual.

Bagian akhir tahun 1990-an melihat pertumbuhan budaya otaku. Ketersediaan manga, anime, ponsel, komputer pribadi, dan bahkan poster pemerintah memicu perkembangan budaya otaku. Acara sosial seperti cosplay juga membantu kelompok otaku untuk berkumpul di ruang publik. Mereka juga berbagi minat mereka kepada sesama penggemar dan penonton.

Penggunaan Kontemporer Istilah Otaku

Gambaran modern umum untuk seorang otaku adalah seseorang yang mengkonsumsi budaya populer Jepang. Mereka akan mengumpulkan merchandise dari budaya populer seperti manga, anime, musik, film, cosplay, video game, dan idola.

Sebelumnya, mereka adalah komunitas khusus penggemar anime. Mereka segera mendapatkan kehadiran publik sebagai pasar untuk budaya populer diperluas.

Persepsi negatif terhadap mereka masih melekat tetapi kemudian mereda. Tidak seperti di Jepang, penggemar di luar Jepang justru bangga dengan label tersebut. Ini masih merupakan minoritas penduduk Jepang meskipun mendapat perhatian. Meski begitu, mereka berkontribusi pada penyebaran budaya populer dan ekonomi.

Pekerja teks komersial, juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku dengan kearifan lokal
© Nihon. All rights reserved. Developed by Jago Desain